Minggu, 03 Januari 2016

Nilai-nilai filsafat

NILAI - NILAI FILSAFAT

Filsafat nilai yang dalam kajiannya dikenal dengan Aksiologi merupakan pengatahuan yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Menurut Suriasumantri (2001:32) Secara garis besar pokok permasalahan yang dikaji filsafat ada tiga hal yakni; apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang termassuk jelek (estetika).
  1. Filsafat logika
Filsafat logika adalah melakukan penalaran terhadap suatu hal untuk mendapatkan suatu kesimpulan baru yang dianggap benar (valid). Ada dua model penalaran logika untuk mengambil suatu kesimpulan. Pertama, logika induktif merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum  dari berbagai kasus yang bersifat individual. kedua, logika deduktif adalah kegiatan berpikir dimana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari berbagai kasus yang umum.
    2.  Filsafat etika Etika merupakan cabang aksiologi yang lebih khusus membicarakan sifat-sifat yang menyebabkan orang dapat disebut susila atau tidak. filsafat etika lebih mengarah pada hubungan sosial yang pada umumnya belum masuk dalam katagori hukum, objek kajiannya lebih mengarah pada permasalahan nilai moral social.
    3Filsafat estetika Filsafa estetika adalah suatu proses berpikir untuk memahami dan mengkaji secara mendalam tentang hakikat dari yang apa dinamakan “Indah”. Sehingga nillai filsafat estetika erat kaitannya dengan karya seni. Dan keindahan dapat dilihat hanya dengan estetika.
    4.  Filsafat dalam islam
Sebelum mengkaji filsafat dalam islam, ada baiknya kita memahami apa yang dinamakan filsafat islam. Filsafat Islam adalah berfikir secara sistematis, radikal dan universal tentang hekekat segala sesuatu berdasarkan ajaran Islam. Singkatnya filsafat Islam itu adalah Filsafat yang berorientasi kepada Al Qur’an, mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi berdasarkan wahyu Allah.
Karena filsafat adalah induknya segala ilmu, sebagai induk segala ilmu, maka filsafat mempengaruhi ilmu-ilmu lainnya, seperti ilmu Fiqih, ilmu Kalam, Tafsir dan sebagainya. Berbicara mengenai hukum fiqih, maka fiqih sendiri bengandung arti mengerti dan memahami. Untuk memahami diperlukan pikiran dan penggunaan akal. Selain itu fiqih juga memakai ijtihad yang pada intinya adalah pemakaian akal untuk dalil-dalil yang bersifat dzonniy dan terhadap kasus-kasus hukum yang tidak jelas atau sama sekali tidak ada dasarnya baik dalam Al Qur’an maupun Al Hadits.
Demikian juga untuk menafsirkan Al Qur’an, menjelaskan hubungan manusia dengan Allah dalam ilmu Tasawwuf, menjelaskan kandungan hadits, banyak sekali digunakan pemikiran. Dengan demikian filsafat sangat besar pengaruhnya terhadap
Dari beberapa uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa filsafat dalam islam mempunyai peranan penting,  karena dengan filsafat seorang dapat memahami hakekat dan kebenaran tuhan (Allah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar